Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kepengurusan Karang Taruna Desa Bulang Sedang Mati Suri

Mati suri, sebuah ungkapan yang mungkin cocok dikaitkan dengan organisasi Karang Taruna Bhakti Desa Bulang. Sejak pergantian kepengurusan di tahun 2013 sampai dengan sekarang, sangat jarang terlihat adanya kegiatan kepemudaan yang di gagas oleh pengurus maupun anggotanya. 

Sudah hampir 7 tahun diketuai oleh saudara Lega, organisasi karang taruna desa bulang terlihat sedang mati suri hingga saat ini. 

Tidak tau kenapa semua ini bisa terjadi pada organisasi yang konon pada periode 2011 - 2013 pernah mengalami masa keemasan dengan banyaknya kegiatan berkarakter. Saat itu ketua karang karang taruna masih diduduki oleh saudara Muhammad Nur Hasan.

Bicara soal alasan kenapa suatu organisasi bisa fakum "mati suri", mari kita mencoba melihatnya dari beberapa faktor yang mungkin mempengaruhinya. 

1. Faktor Usia

Kita tahu kalau Karang Taruna identik dengan sekumpulan pemuda pemudi di usia kisaran 19 - 25 tahun. Itu artinya mereka dalam usia prodiktif. Meski demikian, banyak diantaranya masih sibuk mencari jati diri, sehingga kurang bisa fokus dalam berorganisasi dan bekerja secara tim.

Kita kembali melihat karang taruna desa bulang, kebanyakan dari anggotanya masih belia dan membutuhkan pendampingan dalam berorganisasi. Pasalnya diusia ini, kondisi psikologi masih labil sehingga mempengaruhi prilaku personal, kadang semangat, kadang juga down.

Banyak juga dari anggota karang taruna yang sudah mendapatkan pekerjaan, tapi tetap saja pada kondisi seperti ini, karang taruna desa bulang masih belum guyup. Apa memang dikarenakan kesibukan bekerja menjadi alasan utama mereka tidak bisa aktif dalam berorganisasi.

Jadi, faktor sperti ini tidak perlu dipermasalahkan apalagi menyalahkan siapa dan mempertanyakan kenapa bisa begitu. Yang terpenting Intinya adalah, sangat di perlukan keloyalan dan kesadaran berorganisasi di usia muda demi ikut membangun desa bersama sama.

2. Faktor Keuangan Organisasi

Sebelumnya kami sudah pernah berbagi informasi tentang sumber dana karang taruna desa bulang, salah satunya ialah dari hasil menyewakan stand kios. Selain itu juga ada anggaran dari pemerintah desa yang dialokasikan setiap tahunnya. 

Kalau melihat keterangan di atas, kita dapat memahami sebenarnya  fakumnya organisasi ini tidaklah melulu dipengaruhi faktor dana, melainkan ada faktor lain dibalik semua ini. Buktinya Masih banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk mencari sumber dana dengan cara memanfaatkan aset aset desa dan membuat proposal kegiatan agar dapat support keuangan dari desa.

3. Faktor Support Organisasi

Bicara soal support, pertanyaannya adalah siapa yang pantas untuk memberikan dukungan, dan siapa yang pantas untuk di beri dukungan? Tentunya ada dua pihak yang saling berkaitan yakni dari pemerintah dan dari pengurus karang taruna itu sendiri. Sebelum menjawabnya, kita kembalikan pada pribadi masing masing pihak untuk menjawabnya. 

Yaa jawabannya adalah kembali pada kesadaran masing-masing agar tidak terjadi miss comunication antara pemerintah desa dan pemuda karang taruna. 

Bisa disimpulkan lebih singkat lagi kalau penyebab karang taruna sedang mati suri bukan karena faktor usia, faktor dana organisasi, atau faktor support organisasi. Melainkan lebih ke faktor kesadaran dari pribadi masing masing. 

Mudah mudahan kedepannya karang taruna desa bulang bisa bangkit lagi seperti sedia kala. Semoga bermanfaat.


Post a Comment for "Kepengurusan Karang Taruna Desa Bulang Sedang Mati Suri"