Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tanda - Tanda Dan Keutamaan "Lailatul Qodar"

Tanda - Tanda Dan Keutamaan "Lailatul Qodar" - Ramadhan merupakan bulan penuh barokah, bulan dimana diwajibkan atas umat islam untuk berpuasa penuh selama satu bulan penuh, bulan diturunkannya al-qur'an, dan juga bulan dimana terdapat lailatul qodar.

Lailatul qodar ialah malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan dimana turun para malaikat dan malaikat jibril dengan izin tuhannya untuk mengatur segala urusan dana malam penuh kesejahteraan sampi munculnya fajar (Q.S. Al-Qodar; 1 - 5).

http://karangtarunabhaktibulang.blogspot.com/2014/07/tanda-tanda-dan-keutamaan-lailatul-qodar.html

Malam kemulian atau lebih dikenal dengan "Lailatul Qodar" adalah malam diturunkannya al-Qur'an al Karim kepada baginda Rosul Saw. kata "Lailah" artinya adalah “Malam”, Sedangkan Kata “Al-Qodar” artinya adalah “Ketentuan”. Jadi "Lailatul Qodar" adalah “Malam Ketentuan”. Mengapa?. Karena pada malam itu, Allah Swt menetapkan ketentuan segala macam urusan, hukum atau peraturan Allah, rizqi, ajal (batas usia semua orang), dan segala apa yang terjadi pada malam itu sampai “Lailatul Qodar” pada tahun yang akan datang.

Pada “Lailatul Qodar” atau “Malam Ketentuan” Allah Swt juga melahirkan atau menampakkan kesemuanya itu kepada para Malaikat, sekaligus memberikan tugas kepada mereka sesuai dengan fungsinya masing-masing, yaitu agar menulis apa-apa yang telah ditentukan Allah Swt dalam masa tahun itu, dan Allah Swt mengenalkan mereka pada ketentuan-ketentuan tersebut, maksudnya dalam pengenalan ketentuan Allah Swt itu bukan untuk mengubahnya, karena ketentuan-ketentuan Allah swt telah ditentukan pada zaman azali, yakni sebelum terciptanya langit dan bumi".

Dalam kitab "Tafsir al Lubab", Husain bin Fadlol pernah ditanya: "Hai Husain, bukankah Allah Swt telah menentukan segala kepastiannya sebelum terciptanya langit dan bumi?”, Husain menjawab: “Ya, benar”. Lalu Husain ditanya lagi: "Terus apa arti atau maksud dari "Lailatul Qodar itu"?. Beliau menjawab: "Penyampaian segala ketentuan sesuai dengan waktu dan pelaksanaan Qodlo' yang telah ditetapkan".

Jadi, pada malam tersebut Allah Swt menentukan segala ketentuan, mulai dari urusan yang kecil sampai urusan yang paling besar, dan para malaikat disuruh mencatat sesuai dengan tugasnya masing-masing. Seperti Malaikat Mikail diberi tugas untuk mencatat masalah rizqi dan waktu memberikannya, Malaikat Izra'il disuruh untuk mencatat ketentuan usia hamba-Nya dan waktu pelaksanaannya, begitu juga saat mencabut nyawanya. Semua para Malaikat lainnya juga diberi amanah sendiri-sendiri sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Sebagaimana firman Allah SWT:
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
Artinya : "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah". [QS. Ad-Dukhon: 4]
Kata Qodar juga mempunyai makna lain, yakni sempit. Maksudnya pada malam itu Allah Swt juga menurunkan para Malaikat kebumi, sehingga bumi akan menjadi sempit disebabkan banyaknya para Malaikat yang turun pada malam itu.

Sebagaimana firman Allah SWT :
قَالُوآ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ
Artinya : "Mereka berkata; Mengapa Engkau hendak menjadikan (kholifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. [QS. Al-Baqoroh: 30]

Ada salah seorang 'Ulama' yang menjelaskan, bahwa pada Lailatul Qodar Allah Swt berseru: "Hai Muhammad, sholat Dua roka'at pada Lailatul Qodar adalah lebih baik bagimu dan ummatmu dari pada mengangkat senjata (untuk berperang) pada zaman bani Isra'il selama seribu bulan".
Sedikit cerita tentang sabab musabab (asal usul) turunnya surat al-Qodar ayat: 4. Pada waktu menjelang wafat, beliau Nabi Muhammad Saw menangis dan bersabda: yang artinya: "Nanti kalau aku sudah meniggal dunia, siapakah yang menyampaikan salam Allah Swt kepada ummatku?, seraya beliau tampak bersedih hati dan terasa terpukul hatinya, maka Allah Swt menggembirakannya dengan firman-Nya:
تَنَزَّلُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ. سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". [QS. al Qodr: 4 – 5].
Imam ar Rozi menjelaskan: "Ketika fajar telah muncul di pagi Lailaul Qodar, Jibril As berseru: "Hai jama'ah para Malaikat, berangkatlah-berangkatlah", mereka menjawab "Hai Malaikat Jibril, apakah yang telah dilakukan oleh Allah Swt terhadap ummat Muhammad yang benar-benar Muslim pada malam ini?. Jibril As menjawab: "Pada Lailatul Qodar ini Alloh Swt telah memandang mereka dengan pandangan penuh penuh kasih sayang, dan telah mamaafkan serta mengampuni mereka, kecuali 4 orang, yaitu :
1. Orang yang mabuk-mabukan ( pemabuk),
2. Orang yang berani durhaka kepada kedua orang tuanya,
3. Orang yang memutuskan hubungan tali persaudaraan,
4. Orang yang suka mendendam atau bermusuhan, bertengkar dan tidak mau saling menyapa lebih dari 3 hari".

Penjelasan mengenai Tanda - Tanda Dan Keutamaan Lailatul Qodar di atas Ditulis oleh KH Abdul Nashir Fattah yang mana beliau adalah salah satu kyai sepuh pondok pesantren Bahrul 'Ulum Tambak Beras Jombang. Semoga bisa bermanfaat buat kita semua.

Post a Comment for "Tanda - Tanda Dan Keutamaan "Lailatul Qodar""